Pengertian dan Konsep Pewarisan Sifat Manusia
A. PENGERTIAN
PEWARISAN SIFAT
Manusia, hewan maupun tumbuhan memiliki kemampuan
menurunkan sifat-sifat kepada keturunannya. Karena kemampuannya itulah manusia,
hewan maupun tumbuhan memiliki sifat yang berbeda. Penurunan sifat-sifat
dikenal dengan pewarisan sifat atau disebut juga dengan hereditas.
Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan
sifat dari induk (orang tua) kepada keturunannya (anak). Sifat yang diturunkan
ini dapat apa saja. Sebagai contohnya, warna kulit yang diturunkan oleh orang
tua kepada anaknya ataupun tinggi badan yang diturunkan oleh orang tua kepada
anaknya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat ini disebut Genetika.
Pewarisan sifat ini dikendalikan oleh materi genetis yaitu gen dan kromosom.
PENGERTIAN DAN KONSEP PEWARISAN SIFAT |
B. KROMOSOM
Kromosom merupakan materi genetis yang bentuknya
berupa benang-benang halus (kromatin) yang berfungsi sebagai pembawa informasi
genetis kepada keturunannya. Kromosom hanya dapat dilihat di bawah mikroskop
yaitu pada saat pembelahan sel terjadi. Jika diamati dengan mikroskop, akan tampak
kromosom akan menebal, memendek dan menyerap warna.
Kromosom pada makhluk hidup memiliki jumlah yang
berbeda-beda. Seperti pada table di bawah ini:
Pada
manusia kromosom terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Autosom
Autosom atau yang disebut juga dengan kromosom tubuh
berfungsi untuk mengatur sifat-sifat tubuh. Kromosom tubuh (Autosom) ada 22
pasang atau berjumlah 44 buah. Kromosom tubuh pada individu laki-laki maupun
perempuan memiliki sifat dan bentuk yang sama.
b. Gonosom
Gonosom atau kromosom seks berfungsi untuk menentukan
jenis kelamin. Jumlah kromosom seks pada manusia adalah 1 pasang atau 2 buah.
Kromosom seks pada individu laki-laki maupun perempuan memiliki sifat dan
bentuk yang tidak sama. Pada laki-laki symbol kromosom seks (gonosom) nya yaitu
XY. Sedangkan, pada perempuan adalah XX.
Kromosom yang terletak pada sel tubuh dan berpasangan
sehingga disebut kromosom diploid (atau ditulis dengan 2n). Sedangkan, kromosom
yang terletak pada sel kelamin tidak berpasangan karena akibat dari pembelahan
meiosis sehingga disebut kromosom haploid (atau ditulis dengan n).
2. Struktur
Kromosom
Pada Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu bagian
kepala kromosom (atau disebut juga dengan sentromer) dan bagian lengan kromosom
(atau dikenal dengan lokus). Pada bagian sentromer tidak terdapat gen
didalamnya sedangkan, pada bagian lengan atau lokus yang juga merupakan badan
pada kromosom didalamnya terdapat gen.
3. Bentuk
Kromosom
Kromosom memiliki beberapa bentuk yang berbeda. Ada 4
bentuk kromosom berdasarkan letak sentromernya, yaitu metasentrik,
submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik. Cara mudah mengingatnya adalah
MeSuAkroTe.
BENTUK BENTUK KROMOSOM |
C. GEN
Substansi kimia yang terdapat pada kromosom yang
berfungsi untuk mempengaruhi ataupun menentukan sifat atau karakteristik setiap
makhluk hidup disebut dengan gen.
Gen memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu:
- Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu;
- Menyampaikan informasi genetik dari induk ke anaknya;
- Sebagai zarah tersendiri yang terdapat di dalam kromosom.
Gen terdapat pada lokus kromosom. Ada ribuan gen yang
terkandung dalam setiap kromosom. Setidaknya ada ±100.000 gen yang terdapat
pada setiap kromosom manusia. Gen-gen yang terdapat di dalam lokus kromosom
yang berpasangan atau memiliki bentuk, warna, jumlah, ukuran maupun jenis yang
sama disebut dengan alel.
Gen sering disimbolkan dengan huruf kapital ataupun
huruf kecil. Dimana huruf kapital untuk gen yang sifatnya “dominan” misalnya M
(Merah). Dan huruf kecil untuk gen yang sifatnya “resesif” misalnya m (putih).
Gen selalu berpasangan misalnya MM, Mm atau mm. Gen yang mempunyai alel yang
sama seperti MM atau mm itu disebut dengan homozigot. Sedangkan gen yang
mempunyai alel yang berbeda seperti Mm disebut dengan heterozigot.
Susunan gen yang berfungsi untuk menentukan sifat
atau karakteristik suatu individu dikenal sebagai genotipe. Genotipe itu
nantilah yang akan memunculkan sifat fenotipe. Secara umum, genotipe adalah
sifat pada makhluk hidup yang tidak terlihat atau tampak oleh indera mata.
Contohnya, gen warna merah yang disimbolkan dengan MM, gen buah yang bulat
disimbolkan dengan BB. Simbol MM dan BB tersebutlah yang dinamakan genotipe.
Berbanding terbalik dengan genotipe, fenotipe adalah sifat pada makhluk hidup
yang terlihat atau tampak oleh indera mata. Contohnya, bunga warna merah,
tinggi badan, rambut keriting, buah bulat, dan buah kisut. Fenotipe ini
ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu gen dan lingkungan.
D. PERSILANGAN
DALAM PEWARISAN SIFAT
1. Hukum
Mendel I
Pewarisan sifat dikemukakan pertama kali oleh Gregor
Johann Mendel (1858-1866) yang dikenal sebagai Bapak Genetika. Gregor Johann
Mendel melakukan percobaan pada kacang ercis (Pisum sativum). Mendel memilih
kacang ercis sebagai bahan percobaannya karena beberapa alasan, yaitu:
- Mudah dikembangbiakkan dan disilangkan
- Mempunyai keturunan yang banyak
- Mempunyai daur hidup yang pendek
Berdasarkan hasil percobaannya tersebut, Mendel
menuliskan beberapa hipotesis, yaitu:
- Sifat pada organisme atau individu dikendalikan oleh faktor keturunan dari induknya (baik jantan maupun betina).
- Setiap pasang faktor keturunan menunjukkan alternative sesamanya seperti tinggi atau rendah, bulat atau rendah, dan sebagainya.
- Bila faktor tersebut terdapat dalam satu tanaman maka faktor dominan akan menutupi faktor resesif.
- Pada waktu pembelahan meiosis alel akan memisah secara bebas.
- Individu murni mempunyai pasangan sifat yang sama yaitu dominan saja atau resesif saja.
Dari hasil percobaan dan hipotesis Mendel tersebut,
Mendel menyatakan suatu hokum yang bunyinya, “pada waktu pembentukan gamet
terjadi pemisahan alternatif gen atau variasi gen yang disebut juga alel secara
bebas”. Hukum ini dikenal dengan Hukum Mendel I. Hukum Mendel I dikenal juga
dengan Hukum Segregasi Bebas. Hukum Mendel I menyebutkan bahwa pada proses
gametogenesis gen-gen akan memisah secara bebas.
a. Persilangan
Monohibrid
Persilangan
Monohibrid (Mono artinya satu, hybrid artinya persilangan) adalah persilangan
antara dua individu dengan satu sifat beda.
Contohnya: persilangan antara tanaman kacang ercis
berbiji kuning bergalur murni dengan kacang ercis berbiji hijau. Dimana kacang
ercis berbiji kuning lebih dominan terhadap kacang ercis berbiji hijau.
Dari
hasil percobaan Mendel saat mempersilangkan kacang ercis dengan satu sifat beda,
didapatkan 7 macam sifat beda yang mana hasil keturunan pertamanya (F1)
menunjukkan ciri-ciri yang sama dengan salah satu induknya. Berikut tabel hasil
percobaan Mendel dari persilangan satu sifat beda:
Setelah
mendapatkan keturunan pertama (F1), Mendel mengulang kembali percobaannya
tersebut dengan menyilangkan F1 dengan F1 dan menghasilkan F2 yang ternyata
beraneka ragam. Sifat-sifat resesif yang sebelumnya tidak muncul pada keturunan
pertama (F1) ternyata muncul pada keturunan kedua (F2).
Berikut contoh persilangannya:
Keturunan F2 diatas dapat ditentukan dengan
menggunakan tabel Punnet, sebagai berikut:
Maka perbandingan fenotipe dari F2 nya adalah :
Biji kuning : Biji hijau = 3 : 1
Sedangkan untuk perbandingan genotipe dari F2 nya
adalah :
KK : Kk : kk
= 1 : 2 : 1
- Persilangan monohibrid bisa digunakan pada beberapa persilangan seperti:
- Persilangan resiprok : persilangan dengan induknya (jantan maupun betina) yang ditukarkan sehingga menghasilkan keturunan yang sama.
- Persilangan backcross : persilangan antara individu keturunan F1 dengan salah satu induknya (baik yang homozigot dominan maupun homozigot resesif).
- Persilangan test cross : persilangan antara individu keturunan F1 dengan induk yang resesif.
b. Persilangan
Intermediet
Persilangan Intermediet (Intermediet artinya sifat
individu yang merupakan gabungan dari kedua induknya). Persilangan ini
dilakukan percobaannya oleh Mendel pada bunga pukul empat (Mirabilis jalapa).
Mendel menyilangkan bunga pukul empat warna merah dan putih dan menghasilkan
keturunan F1 yang merupakan gabungan dari kedua induknya tersebut yaitu berupa
warna merah muda.
Contoh persilangannya sebagai berikut:
F2 dari persilangan ini dapat ditentukan dengan
menggunakan tabel Punnet seperti pada persilangan monohibrid.
Maka, perbandingan fenotipe dari F2 nya adalah:
Merah : Merah muda : putih = 1 :
2 : 1
Dan untuk perbandingan genotipe dari F2 nya adalah:
MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
c. Persilangan Dihibrid
Persilangan Dihibrid (Di artinya dua, hibrid artinya persilangan) yaitu persilangan antar dua individu dengan dua sifat beda.
Contohnya yaitu persilangan antara tanaman kacang ercis berbiji bulat
berwarna kuning dengan tanaman kacang ercis berbiji kisut berwarna
hijau. Dimana, biji bulat dominan terhadap biji kisut, dan biji berwarna
kuning dominan terhadap biji berwarna hijau.
Contoh persilangannya seperti berikut ini:
Maka, F2 dari persilangan tersebut dapat ditentukan juga dengan menggunakan tabel Punnet sebagai berikut:
Dari tabel diatas, maka didapatkan rasio (perbandingan) fenotipe dari F2, yaitu:
Bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau = 9 : 3 : 3 : 1
Dan untuk rasio genotipe dari F2 adalah:
BBKK : BBKk : BbKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk =
1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1
Untuk mengetahui hubungan antara banyaknya sifat beda, jumlah gamet,
serta banyaknya macam fenotipe dan genotipe pada F2, dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
2. Hukum
Mendel II
Hukum Mendel II dikenal juga dengan hukum
pengelompokkan gen secara bebas. Dimana Mendel menyatakan bahwa, saat
pembentukan gamet faktor-faktor yang menentukan karakter-karakter berbeda yaitu
gen diwariskan secara bebas satu sama lain. Hukum tersebut dikenal dengan Hukum
Mendel II.
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
i. Interaksi
antargen (atavisme)
Pengaruh antara dua pasang gen atau lebih yang
mempengaruhi suatu individu.
Contohnya adalah pada pial ayam. Misalnya perkawinan
antara ayam berpial rose dengan ayam berpial biji. Pada keturunan F1 tidak
menyerupai salah satu induknya dan pada F2 memiliki perbandingan 9 : 3 : 3 : 1.
Dan pada F2 muncul sifat baru yang tidak muncul pada F1 sebelumnya, yaitu pial
walnut dan pial bilah.
ii.
Epistasis-Hipostasi
Gen dominan atau gen resesif yang menutupi gen
lainnya yang bukan se-alel. Gen yang menutupi disebut dengan epistasis. Dan gen
yang ditutupi disebut dengan hipostasi. Pada keturunan F2 perbandingan
fenotipenya = 12 : 3 : 1.
iii.
Kriptomeri
Gen dominan yang tidak memunculkan atau menampakkan
pengaruhnya jika sendiri tanpa adanya pengaruh gen dominan lainnya. Tapi, bila
gen tersebut dalam satu individu, maka akan muncul fenotipe baru. Dan
perbandingan fenotipe F2 = 9 : 3 : 4.
iv. Polimeri
Pembastaran heterozigotik dengan banyaknya sifat beda
yang masing-masing berdiri sendiri, tapi akan mempengaruhi bagian yang sama
pada individu. Perbandingan fenotipe F2 = 15 : 1.
v. Gen komplementer
Gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi, jika
salah satu gen tidak hadir maka munculnya suatu sifat atau karakter akan
terhalang. Perbandingan fenotipe F2 = 9 : 7.
E. ISTILAH
ISTILAH DALAM PEWARISAN SIFAT
- Hereditas adalah pewarisan atau penurunan sifat dari induk kepada keturunannya (anaknya).
- Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang hereditas atau pewarisan sifat.
- Gen adalah substansi kimia yang terdapat pada kromosom yang berfungsi untuk menentukan sifat atau karakter pada makhluk hidup.
- Kromosom adalah benang-benang halus yang berfungsi untuk membawa informasi genetis kepada keturunannya.
- Diploid adalah kromosom yang terletak pada sel tubuh dan berpasangan.
- Haploid adalah kromosom yang terletak pada sel kelamin dan tidak berpasangan karena pembelahan meiosis.
- Sentromer adalah bagian kepala pada kromosom yang tidak berisi gen.
- Lokus adalah bagian lengan pada kromosom yang berisi gen pembawa sifat.
- Alel adalah gen-gen yang terletak pada lokus kromosom dan berpasangan serta memiliki jumlah, warna, bentuk, jenis dan ukuran yang sama.
- Dominan adalah salah satu sifat pada individu yang dapat menutupi sifat individu lainnya.
- Resesif adalah kebalikan dari sifat dominan, yaitu sifat pada individu yang tidak tampak karena tertutupi oleh munculnya sifat dari individu lain yang lebih dominan.
- Homozigot adalah gen yang mempunyai alel yang sama atau gen se-alel, misalnya MM, mm, BB, bb, dll.
- Heterozigot adalah gen yang mempunyai alel yang tidak sama atau gen tidak se-alel, misalnya Mm, Bb, dll.
- Genotip adalah salah satu sifat pada makhluk hidup yang tidak tampak oleh indera mata, misalnya gen bunga berwarna merah disimbolkan dengan MM.
- Fenotipe adalah salah satu sifat pada makhluk hidup yang tampak atau terlihat oleh indera mata, misalnya sifat bunga berwarna merah.
- Monohibrid adalah persilangan antar dua individu dengan satu sifat beda. Misalnya, Kacang ercis biji bulat disilangkan dengan kacang ercis biji kisut.
- Dihibrid adalah persilangan antar dua individu dengan dua sifat beda. Misalnya, kacang ercis biji bulat berwarna kuning disilangkan dengan kacang ercis biji kisut berwarna hijau.
- Intermediet adalah sifat pada suatu individu yang pemunculannya merupakan gabungang dari kedua induknya.
- P (parental) adalah induk atau orang tua.
- F1 adalah fililal pertama atau keturunan pertama.
- F2 adalah filial kedua atau keturunan kedua.
0 komentar:
Posting Komentar